PEMBUATAN BILIK DESINFEKTAN BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN
SENSOR ULTRASONIC
METODOLOGI PENELITIAN
Karya Ilmiah
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah metodologi penelitian
Oleh
Dery Wahib Chandra
1810952043
Pembimbing
Dr. Darwison, S.T., M.T
NIP. 19640914 199512 1 001
Program Studi Sarjana
Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
2021
Judul |
MONITORING AIR BERSIH PDAM
BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN FUZZY
LOGIC |
Dery Wahib Chandra |
Program Studi |
Teknik Elektro |
1810952043 |
Fakultas Teknik Universitas Andalas |
||
Covid-19
merupakan penyebab infeksi saluran pernapasan. Penyebaran Covid-19
dapat diminimalisir dengan bebeberapa cara diantaranya penyemprotan
antiseptik povidone iodine. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan
alat yang berguna pada usaha meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan
sistem kontrol otomatis misting antiseptik berbasis microcontroller.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan. Penelitian ini
dilaksanakan di rumah peneliti dan dirampungkan di laboratorium terpadu
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Manado. Sistem kontrol otomatis misting
antiseptik berbasis microcontroller merupakan sistem yang dibangun
pada alat penyemrotan antiseptik povidone iodine. Sistem kontrol
otomatis misting antiseptik berbasis microcontroller dapat
digunakan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Misting antiseptik
berbasis microkontroller ini dapat bekerja sesuai dengan sistem yang
dirancang untuk menyemprotkan antiseptik Povidone Iodine untuk tubuh
manusia, cara kerjanya yaitu ketika ada benda yang berada pada titik atau
jarak yang sudah ditentukan maka sensor gerak akan mendeteksinya dan akan
mengirimkan sinyal ke microkontroller selanjutnya akan diproses ke
aktuator/pompa yang akan mengalirkan cairan atau fluida tersebut ke nozzle
misting 0.2 mm sebagai saluran fluida yang diposisikan untuk memberikan
turbelensi ke fluida dalam hal ini cairan antiseptik povidone iodine untuk
keluar melalui aparetur sebagai embun antiseptik. Kata kunci: Sistem Kontrol Otomatis, Microcontroller,
Misting Antiseptik,
Covid-19 |
DAFTAR ISI
BAB 1.
PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1
1.1 Latar
Belakang .……………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan
Penelitian……………………………………………………………………………2
1.4 Batasan
Masalah…………………………………………………………………………….2
1.5 Manfaat
Penelitian…………………………………………………………………………..2
BAB 2.
TINJAUAN PUSATAKA………………………………………………………………..3
2.1 covid-19……………………………..………………………………………………………3
2.2 Perancangan Sistem…………………………………………………………………………5
2.3 Pump DC…………………………………………………………………………………...5
2.4
Sensor
Ultrasonic……………………………..……………………………………………..7
2.5 Arduino ……………………………………….……………………………………………8
2.6
Relay……………………………………………..…………………………………………9
2.7 Microkontroller
………………………………………………………………………….10
BAB 3.
Metodologi Penelitian………………………………………………………………….12
3.1 Jenis
Penelitian……………………………………………………………………………12
3.2 Alur
Pelaksanaan Penelitian………………………………………………………………12
3.2.1 Studi Pustaka…………………………………………………………….......…………..12
3.2..1.1 Diagram
blog……………………………… ………………………….......………..14
3.2.1.2 Flowchart Sistem……………………………………………………….……....14
3.2.3 PPerakitan Alat ……………………………………………………….……………15
3.2.3.1 Perancangan Elektrikal………………………………………………………….16
3.2.3.2 Perancangan Hardware…………………………….…………………………….17
3.2.3.3 Perangcangan Perangkat Lunak………………………………………………….18
3.2.4
Analisa…………………………………………………………………………………19
BAB 4.
Kesimpulan dan Saran………………………………………………………………….22
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………………23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi COVID-19
(Coronavirus Disease-19) telah mempengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia,
yang mengarah ke penutupan sekolah, universitas, dan perguruan tinggi. Pada
tanggal 27 April 2020, sekitar 1,7 miliar siswa terkena dampak sebagai respons
terhadap pandemi. Menurut pemantauan UNICEF, 186 negara saat ini telah
menerapkan penutupan berskala nasional dan 8 negara menerapkan penutupan lokal.
Hal ini
berdampak pada sekitar 98.5% populasi siswa di dunia (UNESCO, 2020). Kebijakan
yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh
aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan
alternatif proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak
bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan (Purwanto et al.,
2020).
Penelitian Gewin
(2020) menyatakan bahwa banyak universitas di seluruh dunia telah menunda atau
membatalkan berbagai kegiatan seperti campus event, seminar, konferensi,
kompetisi olahraga dan kegiatan lainnya. Universitas telah bergerak cepat untuk
mentransisikan berbagai program agar pembelajaran tetap berlangsung. Menanggapi
hal tersebut, UNESCO (2020) merekomendasikan penggunaan program pembelajaran
jarak jauh (distance learning) dan membuka aplikasi serta platform pendidikan
yang dapat digunakan sekolah atau perguruan tinggi untuk menjangkau pelajar dan
mahasiswa dari jarak jauh.
Sekitar 96
Negara telah membuka platform berupa perpustakaan online, siaran edukasi di
televisi, video simulasi, serta program onine lainnya . Penutupan sekolah yang
lama dan karantina di rumah (self quarantine) mungkin memiliki efek negatif pada
kesehatan fisik dan mental. Didukung penelitian YoungMinds (2020) Hampir 83%
anak muda beranggapan bahwa pandemi memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya.
Hal ini
dikarenakan adanya penutupan sekolah, hilangnya rutinitas sehari-hari dan
koneksi sosial yang terbatas. Sisanya mengalami gejala kecemasan, yang
berkorelasi positif dengan meningkatnya kekhawatiran akan keterlambatan
akademik. Berbagai dampak yang diakibatkan pandemi COVID-19 dirasakan oleh
kalangan pelajar termasuk mahasiswa
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terurai
diatas, maka rumusan masalah yang didapatkan sebagai berikut:
1. Bagaimana
merancang sistem yang dapat menghindari penyebaran covid 19
2. Bagaimana
pengaruh pembuatan bilik desinfektan untuk menghindari penyebaran covid 19
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka adapun tujuan dari tugas akhir ini
adalah untuk meminimalisir penyebaran covid 19
1.4 Batasan Masalah
Dalam
penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut :
1.
Sistem Pengembangan alat penyemprotan antiseptik yang menggunakan
microcontroller atmega 328P dengan input sensor ultrasonic HC-SR04
2.
Perancangan sistem monitoring telah ada yang merancang untuk diuji coba
1.5 Manfaat penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa memudahkan dalam melakkukan
pekerjaan diluar rumah tanpa harus ada rasa takut dan khawatir. Bilik disinfektan
berfungsi menghancurkan dan menghambat mikroorganisme patogen pada keadaan
nonspora atau vegetatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Covid-19
Covid-19
merupakan singkatan dari corona virus disease 2019 Covid-19 adalah turunan dari
virus Sars-CoV2 yang menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah dan
menyebabkan pneumonia dengan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan
penyakit yang disebabkan virus flu burung atau yang dikenal dengan SARS.
Namun pada kasus
tertentu Covid-19 dapat menginfeksi manusia sehingga menjadi penyakit mematikan
(Chen, Liu, & Guo, 2020). Infeksi Covid-19 digolongkan dalam tiga tahap.
Pada tahap pertama orang yang terinfeksi Covid-19 belum memiliki gejala dan
virus belum terdeteksi. Selanjutnya pada tahap yang kedua menunjukan gejala
ganguan pernapasan seperti sesak nafas, dan pada tahapan ketiga orang yang
terinfeksi Covid-19 memiliki potensi kematian yang tinggi dengan hipoksia dan
ganguan pada paru-paru sehingga menjadi sindrom ganguan pernapasan akut .
Penularan
Covid-19 dapat terjadi dari berbagai cara diantaranya tidak sengaja menghirup
percikan air liur dari bersin atau batuk penderita Covid-19, memegang mulut
atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yag
terkena cipratan air liur penderita Covid-19, atau dengan kontak jarak dekat
dengan penderita Covid-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.
Sampai saat ini
belum ditemukan vaksin anti Covid-19, namun dalam pengobatannya digunakan
terapi kombinasi dengan bahan dasar obat yang lama dengan cara kerja mengatur
kekebalan tubuh, menghambat lonjakan sitokin yang mudah terbakar, dan
meningkatkan fungsi paru serta mengurangi viral load paru-paru.
Oleh sebab itu
perlu dilakukan langkah atisipasi atau usaha meminimalisir penyebaran Covid 19.
Dalam penelitian ini dibuat suatu alat yang dapat menjadi sarana meminimalisr
penyebaran Covid-19 yaitu alat dengan sistem kontrol otomatis misting
antiseptik berbasis microcontroller. B. Sistem Kontrol Otomatis Misting
berbasis Microcontroller
2.2 Perancangan Sistem
Perancangan
sistem alat penyemprot disinfektan otomatis pada Gambar 1 menggunakan
pengontrol Arduino nano, sensor E18-D80NK, motor DC 70 psi, adaptor, dan
nozzle. Adaptor digunakan sebagai power suplly untuk sumber listriknya. Ketika
objek masuk dalam bilik ruangan, kemudian sensor E18-D80NK 1 yang diatur
keadaan on untuk membaca objek masuk akan mengirimkan data berupa jarak objek ke
Arduino nano. Arduino akan memproses nilai yang didapatkan dari sensor. Apabila
objek terbaca sensor dengan baik maka Arduino akan mengirimkan perintah ke
motor DC untuk memompa cairan dan nozzle akan menyemprotkan cairan disinfektan.
Ketika objek sudah keluar dari 4 ruang bilik maka sensor E18-D80NK 2 diatur off
untuk membaca objek keluar bilik, sehingga nozzle berhenti melakukan
penyemprotan.
2.3 Pump DC
Pompa yang
dapat memberikan daya semprot yang kuat, dapat anda gunakan untuk membantu anda
membersihkan mobil, menyiram tanaman di taman, ataupun keperluan lainnya yang
membutuhkan pompa air.
2.4 Sensor Ultrasonic
Gambar Sensor ultrasonic
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor
yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak)
suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena
sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang
bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik
tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar
oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat
melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat
padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair.
Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
2.5 Arduino Nano
Gambar Arduino uno
Arduino
uno adalah suatu mikrokontroler pada ATMEGA 2560 yang mempunyai 54 input/
output digital yang mana 16 pin digunakan sebagai PWM keluaran, 16 masukan
analog, dan di dalamnya terdapat16 MHZ osilator kristal, USB koneksi, power,
ICSP, dan tombol reset. Kinerja arduino ini memerlukan dukungan mikrokontroler
dengan menghubungkannya pada suatu komputer dengan USB kabel untuk
menghidupkannya menggunakan arus AC atau DC dan bisa juga dengan menggunakan
baterai
2.6 Relay
Relay adalah
Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
2.7 Microkontroller
ATmega328 memiliki memory 32 KB (dengan
0.5 KB digunakan sebagai bootloader). Memori 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang
dapat baca tulis dengan libari EEPROM).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada tugas akhir
ini bersifat eksperimental dengan menguji dan mengamati penyebaran virus
covid-19 dengan adanya bilik desinfektan
3.2 Alur Pelaksanaan Penelitian
Gambar Tahapan Pembuatan Alat
Pada
gambar terdapat tiga langkah yang dilakukan, instalasi alat diawali dengan
studi literatur, perancangan alat dan sistem serta pengujian alat yang dibuat.
3.2.1 Studi Pustaka
Studi
pustaka (Library Research) merupakan cara mengumpulkan data dari beberapa buku,
jurnal, skripsi, tesis maupun literatur lainnya yang dapat dijadikan acuan
pembahasan dalam masalah ini. Penelitian ini keterkaitan pada sumber-sumber data
internet ataupun hasil dari penelitian sebelumnya sebagai bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya.
3.2.1.1 Diagram Blok
Sistem
3.2.2.2 Flowchart Sistem
3.2.3 Perakitan Alat
Perakitan dan Pengujian alat pada
penelitian ini dibagi menjadi tahapan perancangan perangkat keras, perancangan
elektrikal dan perancangan perangkat lunak menggunakan metode sensor dan raly
serta microcontroller atmega 328P
3.2.3.1 Perancangan Elektrikal
3.2.3.2 Perancangan Hardware
3.2.3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Arduino nano dan Proteus Sistem kontrol otomatis misting
antiseptik berbasis microcontroller adalah sistem yang dirancang menggunakan
bahan atau peralatan Micro sprayer Nozzle, Pompa 12 volt DC, modul relay 12v
DC, mikrokontroller Atmega 328P, Sensor ultrasonic HC-SR04, Power Suply 12 Volt
DC, LED Indikator, Kabel Jumper Pelangi dan Selang PE 4/7. Micro Sparyer nozzle
0.1 atau 0.2 atau 0.3 digunakan sebagai komponen yang berfungsi untuk misting
atau aperatur output dari cairan antiseptik berbahan dasar iodine povidin,
Sensor Ultrasonic HC-SR04 sebagai peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi
benda pada sistem yang selenjutnya akan mengirim sinyal ke microkontroller
Atmega 328P, Pompa 12 V berfungsi untuk mengisap cairan antiseptik yang
selanjutnya akan mengalirkan menuju Nozzle, microkontroller atmega 328P
berfungsi untuk menerima sinyal dari sensor untuk diproses yang selanjutnya
diteruskan ke modul relay 12 v DC, dimana relay ini bekerja untuk menghubungkan
sumber listrik DC ke Pompa, LED Indikator berfungsi sebagai indikator kerja
dari Pompa dan sistem misting ini. Selanjutnya untuk kabel pelangi berfungsi
untuk merangkai jaringan listrik DC pada sistem pengendalian peralatan ini.
Selang PE 4/7 berfungsi untuk mengalirkan cairan antiseptik dari penampungan
menuju ke nozzle.
a. Perancangan
Sistem Input Perancangan sistem input khususnya pada Sensor Ultrasonic HC-SR04
adalah dengan menghitung jarak benda atau objek dalam hal ini tubuh manusia
dengan memperhitungkan waktu tempuh sinyal atau pulsa Trigger yang dilepaskan
pada sensor yang selanjutnya dipancarkan oleh Transmitter menuju ke objek/benda
selanjutnya dikembalikan lagi ke receiver, dalam sistem ini diambil jarak kerja
sensor pada 170 cm dengan rata-rata tinggi tubuh manusia dewasa 160 cm dengan
luas bidang kerja peralatan 1x1 m dan tinggi sensor 2 m. Pada Kondisi ini
sensor dapat bekerja apabila menerima sinyal atau objek benda yang bergerak
minimal pada jarak 60 cm, dan selanjutnya sinyal dari sensor ini akan dikirim
sebagai input pada microcontroller untuk diproses selanjutnya
b.
Perancangan Sistem Output Output pada sistem
kontrol otomatis ini bertugas untuk mengeksekusi program kontrol dari
microcontroller yang telah dijelaskan sebelumnya, Jadi ketika kode diinterface
pada arduino melalui pulsa/sinyal yang dikirim dari sensor maka microcontroller
akan meneruskan ke modul relay yang selanjutnya akan bekerja pada posisi NO
mengunci sehingga akan mengalir arus listrik DC dari power supply ke pompa.
(1) Pompa dan
Misting Pompa dalam hal ini tipe High Pressure sebagai alat yang dihidupkan
oleh relay akan bekerja untuk menghisap cairan antiseptik dan setelah keluar
dari pompa akan dialirkan melalui selang PE 4/7 selanjutnya akan di diteruskan
ke Misting Nozzle 0.2 sebagai alat untuk membuat turbulensi cairan tersebut
sehingga dapat keluar melalui aperatur menjadi kabut yang sesuai untuk tipe box
sterilisasi.
(2) LED Indikator
Kinerja dari Sistem ini dapat dikontrol melalui LED Indikator yang berfungsi
untuk memberikan sinyal kinerja pompa dalam kondisi ON atau menyala.
3.2.4
Analisa
Pada
tahap ini akan dilakukan analisa dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu:
a.
Analisis sensor dari bilik desinfektan mampu menyeprotkan desinfektan dengan
baik
b.
Analisis penyemprotan dari nozzle yang cukup baik sehingga berkurangnya ancaman
dari virus covid-19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan bahwa sistem kontrol otomatis
misting antiseptik berbasis microcontroller dapat digunakan untuk meminimalisir
penyebaran Covid-19. Misting antiseptik berbasis microcontroller ini dapat
bekerja sesuai dengan sistem yang dirancang untuk menyemprotkan antiseptik
povidone iodine untuk tubuh manusia, cara kerjanya yaitu ketika ada benda yang
berada pada titik atau jarak yang sudah ditentukan maka sensor gerak akan
mendeteksinya dan akan mengirimkan sinyal ke microcontroller selanjutnya akan
diproses ke aktuator/pompa yang akan mengalirkan cairan atau fluida tersebut ke
nozzle misting 0.2 mm sebagai saluran fluida yang diposisikan untuk memberikan
turbulensi ke fluida dalam hal ini cairan antiseptik povidone iodine untuk
keluar melalui aparetur sebagai embun antiseptik.
B. Saran
Berdsarkan hasil
penelitian maka disarankan penggunaan Nozell untuk menghasilkan misting yang
baik adalah 0,2 mm dan penggunaan antiseptik yang aman adalah antiseptik yang
biasa digunakan sebagai pencuci mulut atau penyemprotan hidung yaitu antiseptik
povidone iodine, serta selalu jaga kebersihan diri. Misting antiseptik
merupakan cara meminimalsisir penyebaran Covid-19 dan bukanlah obat penyembuh,
oleh sebab itu dalam usaha pencegahan penyebaran Covid-19 perlu juga dilakukan
upaya dari diri sendiri dengan tingkatkan imun melalui konsumsi makanan bergisi
dan menjaga kestabilan emosi sehingga tidak stress serta menggunakan masker dan
jaga jarak.
Harga
Bahan
1.
Arduino nano : Rp.80.000
2.
Sensor : Rp.
15.000
3.
relay 5 vdc : Rp. 10.000
4.
Pembuatan Proposal : Rp. -
5.
pipa 5 meter : Rp. 50.000
6.
Pompa Air : Rp. 250.000
7.
selang dan nozzle : Rp. 30.000
Daftar Pustaka
Arief,
U. M. (2011). Arief, U. M. (2Pengujian sensor ultrasonik ping untuk pengukuran
level ketinggian dan volume air. Jurna ILmiah Elektrikal Enjiniring UNHAS, 9(2),
72-77.
Chen, Y., Liu, O.,
& Guo, D. (2020). Emerging coronaviruses genome structure, replication, and
pathogenis. J. Med. Virol, 9(2), 418-423.
Dani, J. A., &
Mediantara, Y. (2020). Covid-19 dan Perubahan Komunikasi Sosial. Persepsi
Communication Journal, 3(1), 94-102.
Djasri, H. (2020). Corona
Virus dan Manajemen Mutu Pelayanan Klinis di Rumah Sakit. The Journal of
Hospital Accreditation, 2(1), 1-2.
Eggers, M. (2019). Infectious
Disease Managemant and Control With Povidone Iodine. Infectionus Disease
and Therapy, 1-13.
Erinofiardi, E.,
Supardi, N. I., & Rendi, R. (2012). Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan
Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal Mekanikal, 3(2), 261.
Jean, M. (2020). Antiseptiks
and Disinfektans. Springer Nature Switzerland Dermatology, https://doi.org/10.1007/978-3-319-68617-2_36.
Jin, Y. H., Cai, L.,
Cheng, Z. S., Fan, Y. P., & et al. (2020). A Rapid Advice Guideline For
The Diagnosis And Treatment Of 2019 Novel Coronavirus (2019-Ncov) Infected
Pneumonia (Standard Version). Military Medical Research, 7(1), 4.
Koutroulis, E.,
Kalaitzakis, K., & Voulgaris, N. C. (2001). Development of a
microcontroller-based, photovoltaic maximum power point tracking control
system. IEEE Transactions on power electronics, 16(1), 46-54.
Larasati, A. L.,
Gozali, D., & Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik
Pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika,
5(3), 137-143.
Nile, S. H., Nile, A.,
Qiu, J., Li, L., Jia, X., & Kai, G. (2020, May). Covid-19: Pathogenesis,
Cytokine Storm And Therapeutic Potential Of Interferons. Cytokine &
Growth Factor Reviews.
Palestrant, N. (2001,
November 13). Patent No. 6,315,219. Washington.
Setiawan,
A. R. (2020). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik Untuk Pembelajaran Jarak
Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19). Jurnal Edukatif, 2(1),
28-37.
Shi, Y., Wang, Y.,
Shao, C., Huang, J., Gan, J., Huang, X., et al. (2020). Covid-19 Infection.
The Perspectives On Immune Respnses, 1451-1454.
Susanty, Susanty, S.,
Hendrawati, T., & Rusanti, W. D. (2020). Pengaruh Penambahan Gel Aloe
Vera Terhadap
Efektifitas Antiseptik Gel.
Jurnal Teknologi, 12(1), 79-86.
Sutaya, I. W., &
Ariawan, K. U. (2016). Solar Tracker Cerdas Dan Murah Berbasis
Mikrokontroler 8 Bit ATMega8535. Jurnal Sains dan Teknologi, 5(1).
Zaky, A. (2017). Rancang Bangun Sistem Pengendalian Dua Sumbu Pada Nampan Mesin Pengering Biji Kopi Berbasis Penjejak Matahari Aktif Dengan Mikrokontroller Atmega 16 (Doctoral Dissertation). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar